Analisis Kesulitan Penguasaan Konsep Matematika

Analisis Kesulitan Penguasaan Konsep Matematika

Dalam Pembelajaran terkadang kita merasa jenuh ataupun bosan, timbulnya terjadi ribut ataupun siswa tertidur. Akibatnya siswa menjadi bosan dalam belajar, mungkin dari kita yan harus mulai merubah suatu metode yang lebih menarik dan baru agar mereka selalu terfokus dalam pembelajaran, misal mengganti  metode, bahan ajar, ataupun media yang menarik agar berkembangnya ilmu pendidikan.  Tujuan utama seorang pengajar ataupun calon pengajar harus mampu membuat peserta didik terampil dalam berfikir, bercakap, maupun bersosialisi dilingkungan sekolah maupun masyarakat. Berkembangnya suatu negara itu berasal dari calon-calon penerus masa depan oleh karena itu kita sebagai harus bisa membangun dan turut membantu masa depan mereka. Kali ini Phisic Education akan membahas tentang Analisis Kesulitan Penguasaan Konsep banyak terjadinya kesalahan pada saat mengerjakan soal fisika maupun matematika itu di sebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah kurangnya pemahaman konsep, oleh karena itu disini saya akan memberi masukan kepada calon pengajar untuk menganalisis beberapa faktor kesalahan konsep tersebut. Penguasaan konsep merupakan tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu menguasai/memahami arti atau konsep, situasi dan fakta yang diketahui, serta dapat menjelaskan dengan menggunakan kata-­kata sendiri sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya dengan tidak mengubah artinya. Untuk lebih jelasnya sobat dapat membaca Skripsi di bawah ini. Semoga coretan tentang Analisis Kesulitan Penguasaan Konsep bermanfaat bagi anda sekian dan terima kasih sobat telah berkunjung kemari.

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, dunia kita ditandai oleh perubahan-perubahan yang sangat   cepat dan bersifat global. Hal ini diakibatkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat. Manusia dituntut untuk tahu banyak, berbuat banyak, unggul, menjalin kerja sama dengan orang lain dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era global yang kompetitif
Saat ini yang menjadi sorotan dunia adalah perkembangan pendidikan. Pendidikan ada sejak manusia ada dan berlangsung seumur hidup, sehingga setiap manusia baik secara sadar atau tidak sadar pasti mengalami atau mengenyam pendidikan. Bagi yang menyadari akan pentingnya pendidikan, maka manusia akan merasakan bahwa pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi dirinya, sebab hanya dengan pendidikan manusia dapat merubah dirinya menjadi lebih baik.
Karena itu, Manusia pula dituntut untuk banyak belajar. Belajar memainkan peran penting dalam mempertahankan kehidupan manusia ditengah-tengah persaingan yang sangat ketat diera globalisasi ini. Dari perspektif agama hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S Al-Mujadalah ayat 11 yang artinya, “…niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat,…”.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.  Pustaka yang Menyangkut Variabel Penelitian
1.    Belajar
Pengertian belajar yang selalu kita dapatkan dari setiap ahli menunjukkan variasi yang beragam. Keberagaman dari pengertian yang diberikan menekankan dapa segi tententu. Belajar merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan bagi setiap manusia dan dengan adanya proses belajar akan meningkatkan dan membantu perkembangan aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Gagne (dalam Sagala, 2003:17) mengemukakan bahwa “ belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia yang terjadi setelah belajar secara terus menerus bukan hanya disebabkan oleh proses pertumbuhan saja”. Sanjaya (2010:229) mengemukakan bahwa “Belajar adalah suatu proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga menghasilkan perubahan tingkah lakuyang bersifat positif baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun psikomotor”. Menurut Karwono dan heni mularsih (2010:19) mengemukakan bahwa : Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat interaksi individu dengan lingkungan. Dalam proses belajar secara umum berlaku prinsip kesiapan (readness), prinsip motivasi (motivation), prinsip persepsi, prinsip tujuan, prisip perbedaan individual, prinsip transfer dan retensi, prinsip belajar kognitif, prinsip belajar afektif, prinsip belajar psikomotor, serta prinsip evaluasi.

BAB III
METODE PENELITIAN

A.   Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, sebab dalam penelitian ini peneliti berusaha menganalisis kesulitan penguasaan konsep Aljabar yang dialami siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Ketapang Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013. Sebagaimana menurut Arikunto (1997: 245) mengungkapkan bahwa, “ penelitian deskriptif merupakan penelitian nonhipotesis sehingga langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis”. Dari uraian diatas, dalam penelitian deskriptif bukan mengkaji kebenaran teori, melainkan membangun berdasarkan data yang disimpulkan. Penelitian ini juga merupakan penelitian nonhipotesis dimana peneliti mengembangkan konsep serta menghimpun fakta tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis.

B.    Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai instrumen yang langsung bertindak sebagai pengumpul data dan pelaku penelitian yang membagikan tes kepada subjek yang diteliti.

C.    Tahap-tahap dalam Penelitian
Rancangan penelitian ini dapat diartikan sebagai strategi untuk mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian.

             Selengkapnya Hingga BAB V Download Disini

0 komentar:

Posting Komentar

 

All About information Copyright © 2011-2012 | Powered by Blogger